Tetapi hidup ini adalah pilihan. Tuhan tidak memperlihatkan hanya satu jalan di dunia ini. Kenapa? Agar manusia dapat berpikir, mengambil keputusan, kemudian menuai hikmah dari setiap peristiwa.
Adalah aku, yang telah beranjak menjadi dewasa usia, katanya. Mulai tahu bahwa ada perasaan yang disebut-sebut sebagai cinta. Berbentuk rindu, berupa suka. Ketika aku mulai tahu bahwa hati bisa bergetar jika melihat salah seorang, wah bukan main aku bingung nya. Kenapa? Kok bisa seperti ini? Kemudian aku mulai menerka-nerka, membuat hipotesis, kemudian mencoba mencari jawabannya.
Sampai tiba pada suatu waktu, aku memilih satu jawaban dari sekian jalan yang ditemui. Sepertinya hal yang paling mungkin aku sebutkan adalah bahwa aku jatuh cinta, menurutku. Aku mulai memilih jalan yang menurut pikiranku benar. Mencari tahu informasi tentang seseorang, menatapnya dari jauh sambil memegangi dada yang terasa bergemuruh. Kadang-kadang berjingkrak hanya karena di suatu perjalanan berpapasan kemudian diberi senyuman ramah. Sekadar hal-hal sederhana namun membuat aku merasa dunia sudah mulai berubah. Setiap hari berlalu aku menemukan banyak hal baru, aku menganggapnya seperti potongan puzzle yang akan menyatu seluruhnya membentuk jembatan sempurna untuk diseberangi oleh ku dan seseorang sehingga bertemu pada satu titik beririsan yang tepat. Saling merengkuh kisah, saling mengungkap rasa. Begitu ku pikir.
Aku menganggap semesta meng-aamiin-kan atas apa yang selalu aku ucap dalam hati. Sehingga waktu berlalu membawa pertemuan yang aku bayangkan itu. Dari sebuah pertemuan, ada kisah baru terceritakan. Senyuman paling berharga di seluruh dunia, pikirku. Dunia sepertinya mengijinkan untuk aku dan seseorang sekadar saling melempar senyum kala senja sudah mulai kembali seluruhnya ke balik cakrawala, melengkapi sisa waktu petang dengan mega-mega yang berpendaran.
Setiap hari seperti musim semi yang menyenangkan. Bunga-bunga yang sengaja Ibu tanam depan rumah, yang baru saja mekar dari kuncupnya ku pikir seperti mendukung aku untuk berbahagia.
-->>
Jatinangor, 09 September 2019
Jatinangor, 09 September 2019